This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 29 September 2019

STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH DAN BIJI

STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH DAN BIJI

STRUKTUR DAN FUNGSI  BUAH DAN BIJI 



Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah
Gambar: Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah

Buah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat, dan majemuk. Buah tunggal yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah. Misalnya buah mangga. Buah agregat yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah. Misalnya buah sirsak, arbei, dan srikaya. Sedangkan buah majemuk yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga. Misalnya buah nanas, keluih, dan nangka.
Struktur Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji Tumbuhan
Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah



Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Berdasarkan jenisnya, buah ada dua macam, yaitu buah sejati dan buah semu.
1. Buah sejati, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah.
Contoh buah semu : Mangifera indica, Avocado, Papaya sp, Semangka.
2. Buah semu, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagianlain dari bunga.
Contoh buah semu : Anacardium ocidentale, Fragaria vesca, Pyrus malus, Artocarpus integra.

Struktur Buah dan Biji
Struktur Morfologi Buah
1. Buah Sejati
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.

Buah sejati tunggal kering terdiri atas buah padi atau kariopsis, kurung atau akenium, keras atau nut, samara, berbelah atau schizocarp, kendaga atau rhegma, dan buah kotak. Buah kotak meliputi buah bumbung atau follicle, polong atau legume, loment, lobak atau silique, lobak pendek atau siliqle dan buah kotak sejati atau capsule.

Buah sejati tunggal berdaging meliputi buah buni atau berry, mentimun atau pepo, jeruk atau hesperidium, batu atau drupe, dan delima.

Buah sejati ganda disebut juga buah agregat, terdiri atas buah buni majemuk, batu majemuk, dan kurung majemuk

Cara membukanya buah dapat bermacam-macam, ada yang melalui pembukaan satu kampuh, seperti pada buah bumbung, pembukaan dua kampuh pada buah polong, buah lobak, dan lobak pendek. Pada buah lain seperti buah kotak sejati, buah dapat membuka dengan katup atau klep, dengan retak atau celah, gigi-gigi, liang atau pori, dan tutup atau operculum.

Tipe buah dapat menjadi ciri khas untuk familia tertentu, misalnya Leguminosae, anggotanya memiliki tipe buah polong atau legume. Familia Cruciferae umumnya mempunyai tipe buah lobak (silique) atau lobak pendek (siliqle).

2. Buah Semu
Buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga lain. Bagian bunga tersebut bahkan menjadi bagian yang dominan dalam pembentukan buah, sedangkan bakal buahnya sendiri kurang berkembang. Contoh bagian tersebut, misalnya tangkai bunga, kelopak, tenda bunga, dasar bunga, dan dasar bunga bersama. Bagian tersebut sering kali dapat dimakan

Buah semu dapat digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu ganda, semu majemuk, sorosis, dan syconous. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga yang mempunyai satu bakal buah. Buah semu ganda berkembang dari satu bunga yang mempunyai banyak bakal buah bebas. Buah semu majemuk berasal dari bunga majemuk, kemudian berkembang menjadi buah. Buah tersebut umumnya terlihat sebagai satu buah karena masing-masing buah berkumpul menjadi satu.

Beberapa contoh buah semu, misalnya jambu mete, ciplukan, dan apel. Ketiganya termasuk buah semu tunggal. Contoh buah semu ganda, misalnya strawberi, buah semu majemuk contohnya nangka, sorosis contohnya mengkudu, dan buah syconous contohnya adalah Ficus.

Struktur Anatomi Buah
Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
1. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
2.Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
3. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan).

Struktur Morfologi Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.

Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok 90o sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal biji.

Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.

Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.

Bagian-bagian biji terdiri atas
- Kulit biji (Spermadermis), Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis.
- Inti biji (Nucleus seminis), Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan.
- Tali pusat (Funiculus), Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta.

Pada kulit biji dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle, dan strophiole.

Struktur Anatomi Biji
1. Kotiledon, cadangan makanan embrio
2. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
3. Radikula, bakal calon akar
4. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
5. Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
6. Skutelum, permukaan keras
7. Testa, pelindung biji

Macam-macam Bentuk Buah

Berdasarkan asal terbentuknya buah dibedakan menjadi:
  1. Buah sejati, yaitu jika buah berasal dari bakal buah. Contoh: buah mangga, pepaya, rambutan, dan lain-lain.
  2. Buah tidak sejati (semu), yaitu buah yang dibentuk dari selain bakal buah, misalnya dari kelopak bunga tangkai bunga, atau daun bunga yang berubah menjadi buah.

Contoh:
a) Jambu mete, buah berasal dari tangkai yang dipakai untuk menyimpan makanan.
b) Nangka, buah berasal dari daun bunga yang dipakai untuk menyimpan makanan.
c) Ciplukan, buah berasal dari kelopak yang dipakai untuk menyimpan makanan.
d) Nanas, buah berasal dari daun bunga.
e) Apel, buah berasal dari dasar bunga yang membesar.


Fungsi Buah dan Biji
Fungsi buah : 
- sebagai cadangan makanan
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia
- sebagai pelindung biji
Fungsi biji :
- hasil pembuahan / penyerbukan bunga
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia






sumber ; http://www.pustakapedia.net/2016/05/struktur-bagian-bagian-buah-dan-biji-                   serta-fungsi-buah-dan-biji-pada-tumbuhan.html
              http://www.perpusku.com/2016/05/struktur-morfologi-dan-anatomi-buah-dan-                biji.html
              http://www.nafiun.com/2012/12/struktur-fungsi-bagian-buah-dan-biji.html

STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA

Fungsi Bunga Pada Tumbuhan

Posted on 
Fungsi Bunga Pada Tumbuhan – Bunga merupakan salah satu bagian pokok yang dimiliki oleh suatu tumbuhan, Seperti hal nya bagian pokok tumbuhan yang lainnya, seperti Daun, Batang, dan Akar, yang berperan penting untuk perkembangan dan kelangsungan hidup suatu tumbuhan itu sendiri.
Fungsi Bunga Pada Tumbuhan
Tanpa adanya bagian pokok atau organ pokok ini, tumbuhan tersebut akan mengalami kelayuan atau kematian, Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, kita akan belajar bersama-sama mengenai tentang Bunga dan struktur-struktur yang terkait didalam pembentukannya.

Pengertian Bunga

Secara Etimologis (Bahasa) istilah Bunga berasal dari Bahasa Latin, yaitu Flos merupakan hasil gabungan (Modifikasi) yang terbentuk dari sebuah Tunas (Batang dan Daun), dengan memiliki warna, dan berbagai macam bentuk yang sesuai dari kebutuhan pada suatu Tumbuhan itu sendiri.
Bunga juga merupakan suatu Alat Reproduksi Seksual yang dimiliki sebuah Tumbuhan Berbiji Tertutup (Klasifikasi Magnoliophyta atau Angiospermae), yaitu Adanya Putik dan Benang Sari.

Struktur Dan Fungsi Bunga

Pada umumnya Bunga  memiliki bagian-bagian struktur dengan fungsi yang berbeda-beda untuk perkembangan atau pertumbuhannya, yaitu sebagai berikut :
Fungsi Bunga Pada Tumbuhan

1. Benang Sari

Berfungsi sebagai Alat Reproduksi Jantan, berupa Tangkai Sari yang terdiri dari empat kotak sari (Mikrosporangia).

2. Tangkai Bunga

Berfungsi sebagai tempat penyanggah dan penghubung antara Tangkai Bunga dengan Ranting Tumbuhan.

3. Dasar Bunga

Berfungsi sebagai tempat peletakan dan bertumpunya Mahkota Bunga dan bagian-bagian Bunga lainnya.

4. Kelopak Bunga

berfungsi sebagai pelindung Mahkota Bunga ketika masih berupa kuncup dan terbuka apabila Mahkota telah mekar.

5. Mahkota Bunga

Berfungsi sebagai Proses Penyerbukan yang dilakukan dengan dibantunya hewan-hewan serangga tertentu, untuk perkembangan dari Bunga itu sendiri.

6. Daun Pelindung

berfungsi sebagai tempat cikal bakal Bunga yang akan mengalami pertumbuhan.

7. Kepala Putik (Stigma)

Berfungsi sebagai tempat masuk dan menempelnya Polen yang terdapat pada Kepala Sari, yang selanjutnya akan ditransfer ke bagian Inti Telur Tabung, Serbuk Sari (Ovarium).

8. Tangkai Putik (Stilus)

Berfungsi sebagai tempat penyanggah Kepala Putik agar tetap berada diposisinya sesuai dengan yang telah ditentukan.

9. Bakal Buah (Ovarium)

Berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pembuahan, karena terjadinya proses peleburan yang dilakukan antara Gamet Jantan dengan Gamet Betina.

10. Bakal Biji (Ovulum)

Berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pembentukan Biji Matang, dan berperan aktif dalam pelestarian untuk generasi beikutnya.

Kelompok Bunga

Berdasarkan kriteria Bunga dikelompokkan menjadi 4 macam bentuk, yaitu Kelompok Bunga berdasarkan kelengkapan alat perkembangbiakannya dan Kelompok Bunga berdasarkan kelengkapan bagian-bagiannya, yaitu sebagai berikut ini :

1. Kelompok Bunga Berdasarkan Kelengkapan Alat Perkembangbiakan

Pada jenis kelompok Bunga ini, terbagi menjadi 2 macam bentuk, yaitu Bunga Sempurna dan Bunga Tidak Sempurna, sebagai berikut :
A. Bunga Sempurna
Jenis Bunga yang mempunyai dua Alat Kelamin berfungsi untuk perkembangbiakkannya, yang tersusun dari Putik dan Benang Sari dalam satu Bunga.
Contoh Tumbuhan : Bunga Tulip, Bunga Sepatu, dan lain-lainnya.
B. Bunga Tidak Sempurna
Jenis Bunga yang mempunyai satu Alat Kelamin berfungsi untuk perkembangbiaknnya, yang tersusun hanya Kepala Putik atau Benang sari saja.
Contoh Tumbuhan : Bunga Salak, Bunga Pepaya, dan lain-lainnya.

2. Kelompok Bunga Berdasarkan Kelengkapan Bagian

Pada jenis kelompok Bunga ini, terbagi menjadi 2 macam bentuk, yaitu Bunga Lengkap dan Bunga Tidak Lengkap, sebagai berikut :
A. Bunga Lengkap
Jenis Bunga yang mempunyai bagian-bagian yang lengkap didalam pembentukannya, yaitu berupa adanya Kelopak Bunga, Mahkota Bunga, Putik Bunga, dan Benang Sari.
Contoh Tumbuhan : Bunga Mawar, Bunga Melati, Bunga Anggrek dan lain-lainnya.
B. Bunga Tidak Lengkap
Jenis Bunga yang mempunyai bagian-bagian yang tidak lengkap antara salah satunya, baik berupa Kelopak Bunga, Mahkota Bunga, Putik Bunga atau Benang Sari.
Contoh Tumbuhan : Bunga Kamboja, Bunga Kelapa, dan lain-lainnya.
Artikel Terkait Lainnya :
Nama Latin Tumbuhan dan Gambar Lengkap
Bunga Matahari
Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan (tabel & penjelasan)

Nama Dan Bahasa Latin Bunga

Setelah kita mempelajari tentang struktur-struktur yang terdapat pada Bunga dengan fungsinya yang berbeda-beda, sebagai berikut :

1. Bunga Allamanda

Fungsi Bunga Pada Tumbuhan
Bunga Allamanda memiliki nama Bahasa Latin, yaitu Allamnda Cathartica. Merupakan khas Bunga dari Negara Brazil yang sering disebut sebagai Bunga Terompet Emas atau Bunga Lonceng Emas.

2. Bunga Anggrek

Fungsi Bunga Pada Tumbuhan
Bunga Anggrek memiliki nama Bahasa Latin, yaitu OrchidaceaeMerupakan khas Bunga dari Negara Argentina yang beriklim Tropika yang basah.

3. Bunga Mawar

Fungsi Bunga Pada Tumbuhan
Bunga Mawar memiliki nama Bahasa Latin, yaitu Rosa Spdan memiliki beberapa macam Bunga Mawar lainnya, yaitu Mawar Musk, Mawar Kubis, Mawar Hitam, Mawar Eden, Mawar Sunprite, Mawar Double Delight, dan lain-lainnya. Berasal dari Dataran China, Timur Tengah, dan Eropa Timur yang beriklim Tropis ataupun Sub Tropis.

4. Bunga Azalea

Fungsi Bunga Pada Tumbuhan
Bunga Azalea memiliki nama Bahasa Latin, yaitu Ericaceae Rhododendron. merupakan Tanaman Semak Berbunga, dan Tanaman khas dari Negara Amerika Serikat yang memiliki Iklim Subtropis.SUMBER:https://rumus.co.id/fungsi-bunga-pada-tumbuhan/

5. Bunga Melati

Fungsi Bunga Pada Tumbuhan
Bunga Melati memiliki nama Bahasa Latin, yaitu Jasminum Sambac. merupakan Tanaman Semak Berbunga, dan Tanaman khas asli dari Negara Indonesia yang memiliki Iklim Tropis.

STRUKTUR FUNGSI BATANG

Fungsi & Struktur Batang ~ Batang merupakan organ tumbuhan yang umumnya terletak di atas tanah, walaupun ada beberapa tumbuhan yang batangnya berada di dalam tanah, misalnya Canna sp. Namun, di sini batang mempunyai ciri-ciri khusus yaitu bagian yang berdaun dan mempunyai buku dan ruas. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba membahas mengenai Fungsi dan Struktur Batang Tumbuhan baik yang dikotil maupun yang monokotil. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Fungsi Batang Tumbuhan

Batang pada tumbuhan berfungsi sebagai penyangga. Batang juga terdiri atas pembuluh yang menyalurkan air dan mineral yang penting ke seluruh bagian tumbuhan. Tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk membuat makanannya, sehingga fungsi batang yang lain adalah memastikan tumbuhan mendapat sinar matahari. Batang pohon merupakan batang berkayu yang sangat kuat dengan cabang-cabang kayu. Batang pohon tumbuh tinggi untuk memperoleh sinar matahari. Batang tumbuhan lain seperti tumbuhan menjalar, melingkar, dan meliuk juga bertujuan untuk mencari jalan mendapatkan sinar matahari.

Fungsi Batang, Struktur Batang, Fungsi Batang Tumbuhan, Struktur Batang Tumbuhan, Struktur Luar Batang, Struktur Dalam Batang, Batang Tumbuhan Herba, Batang Tumbuhan Kayu, Batang Dikotil, Batang Monokotil,
Fungsi dan Struktur Batang Tumbuhan
B. Struktur Batang Tumbuhan

Sama dengan struktur akar, struktur batang terdiri atas struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar pada tumbuhan tingkat tinggi dibedakan menjadi struktur tumbuhan berkayu dan struktur tumbuhan tak berkayu (herba). Sedangkan struktur dalamnya terdiri dari bagian epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.

Struktur luar

Perbedaan struktur luar pada tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu. Tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu memiliki daun-daun di sepanjang batangnya.

1. Batang tumbuhan herba
Batang tumbuhan herba biasanya, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau tidak ada, ukuran batang kecil, dan umumnya relatif pendek. Bagian luar batang terdiri dari epidermis yang tipis dan tidak mengandung gabus. Pada epidermis terdapat stomata sehingga jaringan di dalamnya dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Contoh: pacar air, jagung, bayam, kacang, dan bunga matahari.

2. Batang tumbuhan kayu
Batang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang. Permukaan batang keras dan di bagian tertentu terdapat lentisel. Lentisel berhubungan dengan bagian dalam batang dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas di batang. Pada tumbuhan berkayu yang masih muda terdapat klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, jika sudah terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis menjadi hilang. Lapisan gabus terbentuk oleh kambium gabus. Adanya aktivitas kambium menyebabkan rusaknya jaringan yang terdapat pada korteks dan epidermis. Dengan rusaknya jaringan tersebut akan menyebabkan kemampuan fotosintesis menjadi hilang.

Struktur dalam
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatomi maupun morfologinya.

1. Batang dikotil

Pada ujung batang tumbuhan dikotil terdapat titik tumbuh berupa meristem apikal (ujung). Di belakang meristem apikal secara berurutan terdapat protoderm yang nantinya akan membentuk epidermis dan prokambium, di mana prokambium akan membentuk xilem, floem, dan kambium vasikuler, serta meristem dasar yang akan membentuk empulur dan korteks.

Pada jaringan primer batang dikotil terdapat bagian-bagian berikut.
  • Epidermis. Lapisan ini terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula. Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan transpirasi dan dapat melindungi jaringan di sebelah dalamnya dari kerusakan dan serangan hama.
  • Korteks. Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga
  • Endodermis. Endodermis sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak berisi butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami penebalan membentuk pita caspary. Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat.
  • Stele/silinder pusat. Stele merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Pada bagian dalam perikambium terdapat empulur dan berkas vasikuler yang tersusun dari xilem dan floem. Empulur merupakan parenkim yang berada di tengah-tengah stele. Empulur juga berada di sekitar berkas vasikuler berbentuk seperti jari-jari sehingga disebut jari-jari empulur.

2. Batang Monokotil

Secara morfologi batang tumbuhan dikotil biasanya bercabang-cabang, ruas-ruasnya tidak tampak dengan jelas, serta mengalami pertumbuhan sekunder (membesar). Pada batang monokotil, ukuran meristem apikalnya kecil. Jika dilihat, struktur penampang melintang batang tanaman monokotil, dapat dijumpai struktur jaringan sebagai berikut.

  • Epidermis. Epidermis merupakan struktur terluar yang disusun oleh satu lapis sel. Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Pada umumnya epidermis tumbuhan monokotil sama dengan tumbuhan dikotil.
  • Korteks. Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas. Pada tumbuhan monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik atau kadang sangat sempit, bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele.
  • Stele. Pada tumbuhan monokotil, batas korteks dan stele biasanya tidak terlalu terlihat. Xilem dan floem terdapat pada lapisan stele ini dan susunan berkas pengangkut yaitu bertipe kolateral tertutup, sehingga batang pada tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan membesar.
  • Empulur. Empulur terletak di bagian paling dalam dan tersusun dari jaringan parenkim. Pada beberapa tumbuhan, empulur ada yang menghilang, misalnya pada tumbuhan padi.